Tugas softskill IV
TENTANG ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
TENTANG ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologep
Sejarah Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan sejarah ilmu, maka zaman tertua dimulai dari zaman kuno karena dalam pengentahuannya, manusia sudah dapat meramu makanan dan membuat peralatan untuk berburu. Zaman kuno sendiri, terbagi menjadi beberapa masa, yaitu:
- Masa Mesir dan Babilon : ± 4000- 6000 SM
- Masa Yunani Kuno : 600-30 SM
- Masa Romawi : 30 SM-400 M
Pada masa sejarah, manusia diduga telah memiliki pengetahuaan yang lebih maju. Di mana menurut sejarah ilmu pengetahuan, manusia ketika itu telah mengetahui cara menulis, bagaimana membaca serta dan berhitung. Hal itu membuat kebudayaan manusia mulai berkembang di beberapa tempat tertentu, seperti Mesir di Afrika, Babilonia, Sumeria, Niniveh, serta Tiongkok di Asia. Menurut sejarah ilmu pengetahuan, ketika itu mereka telah mengenal angka dan sudah dapat menghitung.
Menurut sejarah ilmu pengetahuan, dalam kehidupan bangsa Mesir, berbagai gagasan ilmiah dari pengetahuan arsitektur telah tumbuh. Di mana mereka telah mengenal ilmu hitung, ilmu gaya, dan ilmu ukur. Ilmu pengetahuan itu mereka gunakan untuk mendirikan berbagai kuil, istana, serta piramid. Selain ilmu arsitektur, Mesir juga telah mengenal ilmu kedokteran dan Ilmu bedah. Hal ini bisa dilihat pula bagaimana mereka dapat mengawetkan mayat hingga ribuat tahun seperti saat ini.
Sejarah ilmu pengetahuan di Yunani Kuno terkenal dengan perkembangan filsafat. Ilmu filsafat telah ada bahkan sebelum para filosof klasik di Yunani mempelajari serta mengembangkannya. Filsafat dikembangkan dan menjadi ilmu yang sangat berharga untuk perkembangan ilmu pengetahuan lainnya pada banyak generasi berikutnya, bahkan hingga saat ini. Bahkan, ilmu filsafat juga berhasil membantu perkembangan agama Islam pada abad pertengahan masehi hingga saat ini.
Kajian mengenai Islam menjadi sangat masuk akal dan dapat diterima oleh masyarakat dengan bantuan ilmu filsdafat.
Sejarah ilmu pengetahuan dala kehidupan masyarakat Romawi didominasi oleh bidang teknik dan pengobatan. Mereka telah menemukan cara-cara baru untuk menambang berbagai barang mineral seperti timah dan emas.
Selain itu, bangsa Romawi juga mengembangkan penggilingan biji-bijian dan instalasi air. Mereka juga telah membangun sistem pembuangan kotoran. Hal ini berguna untuk menjaga kota sehingga akan tetap menjadi bersih dan sehat.
Tidak hanya itu, dalam sejarah ilmu pengetahuan, bangsa Romawi adalah bangsa yang pertama kali membuat bangunan dengan menggunakan beton, seperti untuk mengembangkan kubah serta berbagai bentuk bangunan lainnya. Walaupun mereka tidak mengalami perkembangan yang besar dalam bidang matematika, tapi mampu untuk menciptakan sistem penulisan angka mereka sendiri.
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau perubahan sesuai dengan semangat zaman. Terdapat banyak pandangan yang terkait dengan klasifikasi ilmu pengetahuan yang dapat kita temui. Pada makalah ini kami akan mengklasifikasikan ilmu pengetahuan menurut subyeknya dan obyeknya.
· Menurut subyeknya
1) Teoritis
- Nomotetis adalah ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang
universal berlaku, mempelajari obyeknya dalam keabstrakannya dan mencoba
menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat kembali dalam segala pernyataannya
yang konkrit bilamana dan di mana saja, misalnya adalah ilmu alam, ilmu
kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya.
- Ideografis (ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang
mempelajari obyeknya dalam konkrit menurut tempat dan waktu tertentu,
dengan sifat-sifatnya yang menyendiri (unik). Misalnya ilmu sejarah,
etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi dan sebagainnya.
Yaitu ilmu yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau pengalaman pengetahuan itu, jadi menentukan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, maka ini pun diperinci lebih lanjut yaitu :
- Normatif, ilmu yang memesankan bagaimanakah kita harus
berbuat, membebankan kewajiban-kewajiban dan larangan-laramgan misalnya:
etika (filsafat kesusilaan/filsafat moral)
- Positif, (applied dalam arti sempit) yaitu ilmu yang
mengatakan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, mencapai hasil
tertentu. Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu teknik, ilmu kedokteran dan
sebagainnya.
· Menurut Obyeknya (terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya) :
1) Universal/umum: meliputi keseluruhan yang ada,seluruh hidup manusa, misalnnya: teologi/agama dan filsafat.
2) Khusus: hanya mengenai salah satu lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi obyeknya terbatasa, hanya ini saja atau itu saja.inilah yang biasannya disebut” ilmu pengetahuan”
Menurut Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science ),
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ),
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Sedang Ilmu Budaya Dasar ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ketiga macam ilmu pengetahuan ini juga dibeda-bedakan tetapi jangan sampai dipisah-pisahkan, kerna memang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi.
Contoh Ilmu Pengetahuan
Menurut Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science ) Ilmu-ilmu Sosial ( social science ), Pengetahuan budaya ( the humanities ). Berikut adalah contoh ilmu pengetahuan pada masing – masing kelompok tersebut :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science ),
Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ),
Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll.
TENTANG TEKNOLOGI
Searah Definisi Teknologi
Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggris: technology)
telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad
ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk
pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.[1] Istilah ini seringkali
dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi
Massachusetts. Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan
bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan
abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen,
menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjaditechnology.
Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara
Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena
kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology.
Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada
'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu
sendiri.[3]Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa
technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments,
housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by
which we produce and use them ("teknologi meliputi semua alat, mesin,
aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan
pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua
itu").[4]
Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum
terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi
yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan,
khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur, meskipun sebagian besar
ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.[5] Yang lebih
baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa,technique,
untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental,
seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan
sebagai technologies of the self atau teknologi diri.
Kamus-kamus dan para sarjana telah memberikan berbagai macam
definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology"
sebagaithe practical application of knowledge especially in a particular area
(terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dana
capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang
diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).[6] Ursula Franklin, dalam karyanya
dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan
definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here
(praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini).[7] Istilah ini
seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu,
atau untuk merujuk teknologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya
teknologi secara keseluruhan.[8] Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1,
mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means
other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup),
dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun
rapi).[9]
Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas,
benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan
pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk
pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di
dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi
alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang
rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin
tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan
metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.[10]
Perkembangan
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi
dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam
menyelesaikan tugas-tugastradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau
membangun rumah.[18]
Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu
:[18]
Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris:
neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi
dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang
sama.
Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris:
labor-saving technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan
belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat
tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda
hingga jembatan.
Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris:
capital-saving technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan
karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di
negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan
modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa
adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan
pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat
arus teknologi asing ke negara-negara berkembang
Beberapa orang beranggapan bahwa kemajuan teknologi yang
pada saat ini mempunyai dampak yang negatif bagi kehidupan manusia itu sendiri.
Seperti terjadinya kerusakan alam hutan yang terjadi karena teknologi
pemotongan hutan menggunakan alat berat. Kondisi yang seperti inilah yang
menyebabkan orang menganggap kemajuan teknologi memiliki dampak negatif.
Tetapi, secara umum teknologi memang harus terus
dikembangkan sebagai upaya untuk terus
mencari inovasi sebagai perbaikan kehidupan manusia. Oleh karena itu, tujuan
dari teknologi yaitu untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia tanpa
merusak lingkungan alam sekitar kita.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan ada beberapa manfaat yang
dapat disimpulkan, diantaranya adalah :
Membantu manusia untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan
mereka secara lebih baik dan lebih efisien.
TENTANG ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
Ilmu
pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral.
Hal ini
besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan
pembangunan,
yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Penerapan
ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang
memperhatikan
masalah nilai, moral atau segi-segi manusiawinya. Keadaan
demikian
tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam
menentukan
pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang
kuat, dengan
orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusiaan yang
terkadang
harus dibayar lebih mahal.
Ilmu
dapatlah dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai
paradigma
etika (Jujun S. Suriasumantri, 1984). Ilmu dipandang sebagai proses
karena ilmu
merupakan hasil darikegiatan sosial, yang berusaha memahami
alam,
manusia dan perilakunya baik secara individu atau kelompok.
Apa yang
dihasilkan oleh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini,
merupakan
hasil penalaran (rasio) secara objektif. Ilmu sebagai produk artinya
ilmu
diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara umum dan
universal
sifatnya. Oleh karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga
tidak
mustahil suatu teori yang sudah mapan suatu saat dapat ditumbangkan
oleh teori
lain. Ilmu sebagai ilmu, karena ilmu selain universal, komunal,
juga alat
menyakinkan sekaligus dapat skeptis, tidak begitu saja mudah
menerima
kebenaran.
IImu adalah
bukan tujuan tetapi sebagai alat atau sarana dalam rangka
meningkatkan
taraf hidup manusia. dengan memperhatikan dan mengutamakan
kodrat dan
martabat manusia serta menjaga kelestarian lingkungan alam.
ini sikap
ilmuwan dibagi
menjadi dua
golongan :
I) Golongan
yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah bersifat netral
terhadap
nilai-nilai baik secara ontologis maupun secara aksiologis, soal
penggunaannya
terserah kepada si ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan
untuk tujuan
baik atau tujuan buruk. Golongan ini berasumsi bahwa
kebenaran
itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai-nilai
kemanusiaan
Iainnya dikorbankan demi teknologi.
2) Golongan
yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral
hanya dalam
batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam
penggunaan
dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asas moral
atau
nilai-nilai. golongan ini berasumsi bahwa ilmuwan telah mengetahui
ekses-ekses
yang terjadi apabiia ilmu dan teknologi disaIahgunakan.
Nampaknya
iImuwan goiongan kedua yang patut kita masyarakatkan
sikapnya
sehingga ilmuwan terbebas dari kecenderungan "pelacuran"
dibidang
ilmu dan teknologi, dengan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan.
Upaya untuk
menjinakkan teknologi diantaranya :
I)
Mempertimbangkan atau kalau perlu mengganti kriteria utama dalam
menolak atau
menerapkan suatu inovasi teknologi yang didasarkan pada
keuntungan
ekonomis atau sumbangannya kepada pertumbuhan ekonomi.
2) Pada
tingkat konsekuensi sosial, penerapan teknologi harus merupakan
hasil
kesepakatan ilmuan sosial dari berbagai disiplin ilmu.
TENTANG KEMISKINAN
Kemiskinan
lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk
memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. dikatakan berada di bawah garis
kemiskinan
apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling
pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dB. (Emil Salim, Kemiskinan
merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai
inspirasi
dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental
dari
cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Garis
kemiskinan, yang menentukan batas minimum pendapatan yang
diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal:
(1) persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan,
(2) posisi
manusia dalam lingkungan sekitar, dan
(3)
kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Atas dasar
ukuran ini maka mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan
memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
a. tidak
memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan,
dsb.;
b. tidak
memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan
kekuatan
sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal
usaha:
c. tingkat
pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar
karena harus
membantu orang tua mencari tambahan penghasilan;
d.
kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas self employed),
berusaha apa
saja;
e. banyak
yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai
keterampilan.
Pola relasi
dalam struktur
sosial
ekonomi ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pola
relasi antara manusia (subjek) dengan sumber-sumber kemakmuran
ekonomi
seperti alat-alat produksi, fasilitas-fasilitas negara, perbankan,
dan kekayaan
sosial. Apakah ini dimiliki, disewa, bagi-hasil, gampang
atau sulit
bagi atau oleh subjek tersebut.
b. Pola
relasi antara subjek dengan hasil produksi. Ini menyangkut masalah
distribusi
hasil, apakah memperoleh apa yang diperlukan sesuai dengan
kelayakan
derajat hidup manusiawi.
c. Pola
relasi antara subjek atau komponen-komponen sosial-ekonomi dalam
keseluruhan
mata rantai kegiatan dengan bantuan sistem produksi.
Dalam hal
iniadalah mekanisme pasar, bagaimana posisi dan peranan
manusia
sebagai subjek dalam berfungsinya mekanisme tersebut.
Kemiskinan
banyak dihubungkan dengan:
• penyebab individual, atau patologis,
yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan
dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan
tidak mengukur pemasukan.
• penyebab keluarga, yang menghubungkan
kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa
jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan
keluarga.
• penyebab sub-budaya (subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda
dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
• penyebab agensi, yang melihat
kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah,
dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang
dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
• penyebab struktural, yang memberikan
alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun
diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari
kemalasan, namun di Amerika Serikat(negara terkaya per kapita di dunia)
misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin;
yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih
gagal melewati atas garis kemiskinan.
KESIMPULAN
Setelah mengulas panjang lebar tentang teknologi ilmu pengetahuan dan kemiskinan, dapat di tarik kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan sangat berhubungan ketat karena saling mempengaruhi. seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi yang banyak atau sudah memahami lebih dalam kehidupannya pasti akan baik seperti mempunyai pekerjaan dan akhirnya terhindar dari kemiskinan. berbeda dengan orang yang kurang paham dengan itu semua atau yang biasa disebut gaptek akan susah menyesuaikan hidup pada zaman sekarang karena zaman globalisasi ini sangat mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi. sehingga kalau itu semua terjadi maka kemiskinan akan melanda kita. begitulah betapa eratnya hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kemiskinan.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat. kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. lebih dan kurang saya mohon maaf assalamualaikum Wr.Wb
Komentar
Posting Komentar