perhitungan penerangan suatu ruangan
Setiap ruang pada bangunan rumah,
kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya pasti membutuhkan penerangan.
Intensitas penerangan merupakan aspek
penting di tempat-tempat tersebut karena berbagai masalah akan timbul ketika
kualitas intensitas penerangan di tempat tersebut tidak memenuhi standard yang
perlu diterapkan.
Perencanaan penerangan suatu
tempat harus mempertimbangkan beberapa faktor antara lain intensitas penerangan
saat digunakan untuk bekerja, intensitas penerangan ruang pada umumnya, biaya
instalasi, biaya pemakaian energi dan biaya pemeliharaannya.
Perlu diperhatikan, perbedaan
intensitas penerangan yang terlalu besar antara bidang kerja dan sekitarnya
harus dihindari karena mata kita akan
memerlukan daya yang besar untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut yang
menyebabkan mata mudah lelah.
Untuk mendapatkan hasil penerangan / pencahayaan yang baik dan
merata, kita harus dipertimbangkan iluminasi (kuat penerangan), sudut
penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang diperlukan sesuai
dengan kegiatan yang ada dalam suatu ruangan atau fungsi ruang tersebut.
Pada dasarnya dalam perhitungan
jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
: dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type armature yang
akan digunakan, dan masih banyak lagi.
Daya Pencahayaan Maksimum Menurut
SNI
Untuk Ruang Kantor/ Industri
adalah 15 watt / m2
Untuk Rumah tak melebihi 10 watt
/ m2
Untuk Toko 20-40 watt / m2
Untuk Hotel 10-30 watt / m2
Untuk Sekolah 15-30 watt / m2
Untuk Rumah sakit 10-30 watt
/ m2
Coba terapkan perhitungan
tersebut di atas pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan
dirata-rata. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau
gunakan jenis lampu hemat energi.
Terdapat dua aspek penting dari
perencanaan penerangan, pertama yaitu menentukan jumlah armature yang
dibutuhkan berdasarkan nilai intensitas yang diberikan, sedangkan yang kedua
adalah rekomendasi pemasangan berdasarkan bentuk ruangan.
Untuk mendapatkan JUMLAH LAMPU pada suatu ruang dapat dihitung dengan metode factor utilisasi
ruangan, rumusnya adalah sebagai berikut :
N = ( 1.25 x E x L x W ) / ( kΦ x η LB
x η R )
Dimana :
N =
Jumlah armature
1.25 = Faktor Perencanaan
E = Intensitas Penerangan ( Lux )
L = Panjang Ruang ( meter )
W = Lebar Ruang ( meter )
Φ = Flux Cahaya ( Lumen )
η LB = Efisiensi armature ( % )
η R = Factor Utilisasi Ruangan ( % )
FLUX CAHAYA sendiri bisa
diketahui melalui rumus berikut :
Ø = W x L/w
Dimana :
Ø = Flux Cahaya ( Lumen )
W = daya lampu ( Watt )
L/w= Luminous Efficacy Lamp ( Lumen / watt )
Beberapa data tersebut di atas
dapat dilihat pada catalog ( kardus ) lampu
FAKTOR RUANGAN ( k ) dapat diketahui
dari data dimensi ruangan, rumusnya sebagai berikut :
K = ( A x B ) / ( h ( A + B ))
Dimana :
A = lebar ruangan ( meter )
B = panjang ruangan ( meter )
H = tinggi ruangan ( meter )
h = H – 0.85 ( meter )
TABEL KUAT PENERANGAN (E)
Perkantoran
= 200 - 500
Lux
Apartemen / Rumah
= 100 - 250 Lux
Hotel
=200 - 400 Lux
Rumah sakit / Sekolah =
200 - 800 Lux
Basement / Toilet / Coridor /
Hall / Gudang / Lobby = 100 - 200
Lux
Restaurant / Store / Toko
= 200 - 500 Lux
CONTOH PERHITUNGAN PENERANGAN
Parameter perencanaan untuk
perhitungan penerangan ruang dipengaruhi oleh dimensi ruangan, kualitas cahaya
yang disesuaikan dengan fungsi ruangan, jumlah lampu tiap armature, jenis lampu
dan warna ruangan. Dari data-data tersebut dapat diketahui jumlah armature dan
pemasangannya.
Suatu contoh perencanaan
penerangan ruang meeting dengan data
dimensi ruangan :
A = 15 meter, B = 8 meter, H =
3.5 meter dan h = 2.5 meter
Intensitas yang dikehendaki pada
ruangan sebesar 300 Lux Lampu yang dipakai adalah Osram Dulux EL/D 2x24 Watt
dari data di kardusnya memiliki 1800 lumen dan nilai efisiensi armature sebesar
0.58.
Tingkat refleksi ruangan
diketahui sebagai berikut : langit-langit = 0.8 ; dinding = 0.5 dan lantai 0.3.
Factor utilitas ruangan diketahui
dari table sebesar 0.91
perhitungan dimulai dengan
mencari factor ruangan ( k )
K = ( A x B ) / ( h ( A + B ))
K = ( 15 x 8 ) / ( 2.5 ( 15 + 8
))
K = ( 120 ) / ( 57.5 ) = 2
setelah itu baru dicari jumlah
armature-nya ( n )
N = ( 1.25 x E x L x W ) / ( kΦ x η LB
x η R )
N = ( 1.25 x 300 Lux x 15 m x 8 m ) / ( 2 x 1800 x 0.58 x 0.91 )
N = 23
Jadi jumlah armature-nya 23,
dibulatkan menjadi 24 armature, disarankan dibagi menjadi 3 baris tiap barisnya
terdiri dari 8 armature untuk dimensi ruangan seperti tersebut di atas.
Semoga tulisan ini memberi
manfaat bagi penulis dan pembacanya. Tiada gading yang tak retak, tulisan ini
masih mungkin kurang sempurna jadi mohon masukannya.
Komentar
Posting Komentar