JURNAL INTERNASIONAL PEMANFAATAN IPTEK LINGKUNGAN PERTAMBANGAN DAN INSUSTRI
Historic and recent progress in solar chimney power plant enhancing technologies
Prinsip kerja PLTS
Sistem sel surya yang digunakan
di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian
(charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free. Panel sel
surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam
hubungan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang
sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modulsel surya
itu menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan panel
yang terkena sinar matahari.
Rangkaian kontroler pengisian aki
dalam sistem sel surya itu merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses
pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang
tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8 volt,
maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya.
Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada
cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari, maka
kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu
berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik. Bila tegangan aki
itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan proses pengisian aki
itu.
Rangkaian kontroler pengisian itu
sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini
sudah tersedia dalam keadaan jadi di pasaran. Memang harga kontroler itu cukup
mahal kalau dibeli sebagai unit tersendiri. Kebanyakan system sel surya itu
hanya dijual dalam bentuk paket lengkap yang siap pakai. Jadi, sistem sel surya
dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan dengan bila
merakit sendiri.
Biasanya panel surya itu
diletakkan dengan posisi statis menghadap matahari. Padahal bumi itu bergerak
mengelilingi matahari. Orbit yang ditempuh bumi berbentuk elip dengan matahari
berada di salah satu titik fokusnya. Karena matahari bergerak membentuk sudut selalu
berubah, maka dengan posisi panel surya itu yang statis itu tidak akan
diperoleh energi listrik yang optimal. Agar dapat terserap secara maksimum,
maka sinar matahari itu harus diusahakan selalu jatuh tegak lurus pada
permukaan panel surya.
Jadi, untuk mendapatkan energi
listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih harus dilengkapi pula dengan
rangkaian kontroler optional untuk mengatur arah permukaan panel surya agar
selalu menghadap matahari sedemikian rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak
lurus pada panel suryanya. Kontroler seperti ini dapat dibangun, misalnya,
dengan menggunakan mikrokontroler 8031. Kontroler ini tidak sederhana,karena
terdiri dari bagian perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Biasanya, paket
sistem sel surya yang lengkap belum termasuk kontroler untuk menggerakkan panel
surya secara otomatis supaya sinar matahari jatuh tegak lurus. Karena itu,
kontroler macam ini cukup mahal.
Komponen PLTS
Solar Panel / Photovoltaic
Modul sel surya Photovoltaic
berfungsi merubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang
dihasilkan ini akan dialirkan melalui suatu inverter (pengatur tenaga) yang
merubahnya menjadi arus listrik AC, dan juga dengan otomatis akan mengatur
seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan melalui suatu panel distribusi
indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai yang dibutuhkan peralatan listrik.
Besar dan biaya konsumsi listrik yang dipakai di rumah akan diukur oleh suatu
Watt-Hour Meters. Komponen utama sistem surya photovoltaic adalah modul yang
merupakan unit rakitan beberapa sel surya photovoltaic. Untuk membuat modul
photovoltaic secara pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film.
Modul photovoltaic kristal dapat dibuat dengan teknologi yang relatif
sederhana, sedangkan untuk membuat sel photovoltaic diperlukan teknologi
tinggi.
Modul photovoltaic tersusun dari
beberapa sel photovoltaic yang dihubungkan secaraseri dan paralel. Biaya yang
dikeluarkan untuk membuat modul sel surya yaitu sebesar 60% dari biaya total.
Jadi, jika modul sel surya itu bisa diproduksi di dalam negeri berarti akan
bisa menghemat biaya pembangunan PLTS. Untuk itulah, modul pembuatan selsurya
di Indonesia tahap pertama adalah membuat bingkai (frame), kemudian membuat
laminasi dengan sel-sel yang masih diimpor. Jika permintaan pasar banyak maka
pembuatan sel dilakukan di dalam negeri. Hal ini karena teknologi pembuatan sel
surya dengan bahan silikon single dan poly cristal secara teoritis sudah dikuasai.
Dalam bidang photovoltaic yang digunakan pada PLTS, Indonesia ternyata telah
melewati tahapan penelitian dan pengembangan dan sekarang menuju tahapan
pelaksanaan dan instalasi untuk elektrifikasi untuk pedesaan.
Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya
adalah harganya murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah
dirawat. Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya
photovoltaic adalah investasi awal yang besardan harga per kWh listrik yang
dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistemyang terdiri atas
baterai, unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya.
Bahan sel surya sendiri terdiri
kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya
dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak
cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan, semi-konduktor P-type dan
N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk menghasilkan medan listrik,
saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim
electron ke perabot listrik.
Cara kerja sel surya sendiri
sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika cahaya
bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi
pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju
bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma
gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan
aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal
dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.
sumber : https://www.researchgate.net/profile/Ogboo_Aja2/publication/290788607_Historic_and_recent_progress_in_solar_chimney_power_plant_enhancing_technologies/links/569c35e308aeeea985a5b05c.pdf
Komentar
Posting Komentar