Seminar Nasional
MENGHIDUPKAN TRADISI PENGUSAHA MUSLIM
Seminar ini bertujuan untuk menghidupkan pengusaha muslim
yang ingin menjadi pengusaha yang sukses dunia maupun akhirat. Ada sebuah
cerita
Alkisah, warga Padang
Sumatera Barat terkenal dengan jiwa merantaunya. Tidak sekalipun pulang sampai
cita-cita digapai. Tidak mudik manakala kesuksesan belum diraih. Kata sebagian
orang, malu manakala belum jadi orang sukses. Demikian semangat membara orang
minang. Kita bisa lihat kisah sukses para saudagar Padang, atau kisah sukses
warga minang lain dengan rumah makannya.
Meski bukan keturunan Minang, Arab ataupun Cina, Ibu Sumarti
(48 th) adalah satu dari sekian pengusaha yang mewarisi semangat mereka. Istri
dari Pak Samsul (54 th) ini telah banyak makan garam soal perdagangan. Sejak SD
dirinya sudah terbiasa membantu melayani pembeli di kios kelontong milik orang
tuanya tepatnya di Pasar Induk Wanadadi Banjarnegara. Ajaran melayani pelanggan
sebaik-baiknya, jujur dan murah senyum telah ia terima sejak itu.
Ikhtiar semaksimal mungkin. Meski belum sukses dengan usaha
sebelumnya, namun do’a sembari terus bersedekah tak henti-hentinya ia lakukan.
”Ibu saya mengajarkan shalat malam, shalat dhuha dan sebisa mungkin bersedekah
setiap hari. Meski saya tak tahu apa yang akan saya dapatkan dengan melakukan
hal itu, namun saya selalu berusaha mencontoh apa yang telah dilakukan orang
tua saya” terang Bu Marti.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, demikian kata pepatah. Toko
Mebel Ridlo berawal dari hal kecil yang sangat sederhana. ”Kala itu kebetulan
ada temen yang butuh lemari, gak tahu kenapa ia percaya kepada saya untuk
mencarikan ke tukang kayu, mungkin semuanya memang telah diatur. Lha saya kan
sukanya bisnis, jadi ya saya pesan ke tukang kayu kemudian saya jual pada teman
saya itu dengan cara diangsur” cerita ibu yang murah senyum ini.
”Berawal dari satu orang, lama kelamaan teman-teman lainpun
ikut-ikutan membeli kepada saya saat mereka butuh lemari, kursi atau mebel
lainnya. Saya dan suamipun kemudian berfikir kenapa tidak membuka toko sendiri
saja. Akhirnya kamipun membuka toko sendiri 24 tahun silam. Dengan dua tukang
kayu, rumah kami jadi pabrik sekaligus toko” tambahnya berkisah.
Mungkin cerita ini bisa menginspirasi kita sebagai muslim
yang inginmemulai usaha. Terima kasih. Assalamualikum wr.wb
Komentar
Posting Komentar